Dari Blandongan, melihat Lanskap Utara Jawa

Dalam kamus bahasa Jawa karangan Poerwadarminta W.J.S dibantu Hardjasoedarma C.S bersama Poedjasoedira J.CHR berjudul Baoesastra Djawa terbitan Batavia-Centrum tahun 1939 memberi arti pada kata “Blandong” sebagai julukan bagi para penebang kayu. Segera dapat diduga inilah asal muasal kata “Blandongan”, yang bagi masyarakat Banten Kidul diterjemahkan sebagai pekuburan, pada masyarakat pesisir Gresik diartikan sebagai sebutan untuk warung di pinggir pantai, dan bagi kaum muda di Yogyakarta, barangkali akan lebih familiar dengan warung kopi yang berada di daerah Bantul, Sorowajan.

Lanjutkan membaca “Dari Blandongan, melihat Lanskap Utara Jawa”